Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Privacy Policy WhatsApp yang Ngeri untuk Sebagian Orang, Berikut Cara Menanggulanginya

  Baru-baru ini Kebijakan Privasi WhatsApp kembali menghebohkan dunia maya. Karena adanya pembaruan kebijakan yang menjadi kontroversi untuk penggunanya. Yang mana pengguna harus menyetujui kebijakan WhatsApp jika ingin tetap menggunakan aplikasi tersebut. Karena jika kita tidak setuju dengan privacy policy WhatsApp yang baru, WhatsApp menyarankan agar saya menghapus akun WhatsApp saya.  Sedang untuk menghapus WhatsApp ada tahapan yang harus dilakukan agar chat penting kita juga tidak hilang.




Coba kita bicarakan sesuatu yang agak serius. Jadi kemarin saya mendapat pop up si WhatsApp mengenai kebijakan privasi WhatsApp yang baru. Karena itu saya mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Dari beberapa sumber mengatakan kebijakan ini menakutkan karena menyangkut privasi, dan sebagian lagi biasa saja.


Kebijakan privasi WhatsApp baru

Saya coba rangkum beberapa hal yang mungkin bisa mencerahkan penasaran teman-teman.

Jadi pada dasarnya ada tiga pertanyaan mengenai kebijakan privasi WhatsApp baru yang akan saya jawab dengan cara yang sangat sederhana.

  1. Pertama, data pribadi apa yang dikumpulkan oleh WhatsApp?
  2. Kedua, data apa yang dibagikan dengan Facebook pertanyaan yang sangat penting?
  3. Ketiga, data apa yang dibagikan dengan akun bisnis di WhatsApp?


Pertama saya ingin menunjukkan ini kepada Anda. Jadi ini adalah kebijakan privasi sebelumnya dari Desember 2019. dan itu dimulai seperti ini, "menghormati privasi Anda di-kodekan ke dalam DNA kami sejak kami memulai WhatsApp, kami telah bercita-cita untuk membangun layanan kami dengan serangkaian prinsip privasi yang kuat dalam pikiran". Sekarang, kedengarannya menjanjikan, bukan? Namun peraturan awal yang sebelumnya ini seperti akan hilang dan tergantikan dengan kebijakan privasi baru seperti yang Anda lihat pada notifikasi WhatsApp mulai Januari 2021. Ya, itu tidak terlihat terlalu bagus. Namun paling tidak WhatsApp sudah memberitahukan kepada kita bahwa akan ada peraturan baru pada 8 Februari 2021.

Jadi kembali ke pertanyaan pertama. Data apa yang dikumpulkan WhatsApp? Pada dasarnya WhatsApp masih tidak dapat membaca obrolan Anda karena terenkripsi ujung ke ujung. Tetapi di sini semua hal lain yang diketahui seperti tipe ponsel apa yang Anda gunakan, informasi dasar model ponsel Anda, jaringan yang Anda gunakan, OS Anda, status baterai Anda, kekuatan sinyal, zona waktu Anda, alamat IP Anda hingga detail WhatsApp lainnya seperti penggunaan WhatsApp pada umumnya, hingga saat terakhir Anda online dan lain sebagainya.

Untuk beberapa negara, WhatsApp juga memiliki akses ke detail pembayaran Anda, transaksi WhatsApp pay. pembaruan status, detail grup seperti nama grup, gambar, deskripsi, foto profil Anda, info tentang Anda dan kapan terakhir kali Anda memperbarui info. Jadi itulah semua data yang dimiliki WhatsApp tentang Anda dan ponsel Anda. Kemudian, pertanyaan terpenting adalah data apa yang dibagikan dengan Facebook? Kemungkinan hampir semuanya. Jadi sebagai bagian dari kebijakan privasi baru, semua data yang dapat diakses oleh WhatsApp akan dibagikan dengan Facebook serta perusahaan Facebook lainnya seperti Instagram. Tidak hanya itu, yang Anda bagikan di WhatsApp juga dapat digunakan oleh Facebook untuk menghadirkan iklan yang lebih dipersonalisasi, menawarkan rekomendasi, konten di Facebook, dan Instagram.



misalnya ketika Anda membagikan link di whatsapp tentang mungkin baru yang ingin Anda beli atau ketika Anda menginginkan jaket dan membagikan link ke teman Anda. WhatsApp dan Facebook menggunakan info ini untuk digunakan sebagai iklan dan layanan lainnya. jadi jangan heran bila Anda dan teman Anda melihat iklan yang sama tentang ponsel atau jaket tersebut.

Pada dasarnya Facebook sekarang memiliki akses lengkap ke semua data WhatsApp Anda. Dan tidak seperti di masa lalu ketika Anda memiliki opsi untuk tidak membagikan data Anda dengan Facebook, tidak akan ada opsi seperti itu sekarang. Kalau dari notifikasi yang saya dapat di WhatsApp saya. Penerapan kebijakan privasi policy ini akan berlaku tanggal 8 Februari 2021.

Sekarang sampai pada pertanyaan terakhir, data apa yang dibagikan ketika Anda berinteraksi dengan akun bisnis di WhatsApp. Jadi ketika Anda mengirim pesan ke akun bisnis di WhatsApp, Anda harus ingat bahwa data Anda mungkin tersedia untuk beberapa orang dalam bisnis mereka. dan jika bisnis tersebut bekerja dengan layanan pihak ketiga lainnya, data Anda mungkin juga dibagikan dengan mereka.

Jadi sejujurnya jika Anda mengirim pesan ke akun bisnis di WhatsApp, data Anda tidak seaman itu. Terlepas dari semua detail dalam kebijakan privasi WhatsApp baru, kita juga  perlu memperhatikan beberapa perubahan yang sangat menarik dan penting yang harus Anda ketahui terlebih dahulu ketika menyangkut kebijakan WhatsApp sebelumnya mengatakan: "kami masih tidak mengizinkan iklan spanduk pihak ketiga pada layanan kami tidak apa-apa". Tetapi kebijakan yang lebih baru menambahkan kalimat yang menyatakan "Kami tetap tidak mengizinkan iklan spanduk pihak ketiga di Layanan kami. Kami tidak berniat untuk menampilkannya, tetapi jika kami melakukan hal tersebut, kami akan memperbarui Kebijakan Privasi ini". ada beberapa orang dengan pendapat pribadinya meyakini kemungkinan suatu hari nanti akan iklan di WhatsApp. 

Sekarang mungkin saya terlalu banyak membahas kebijakan pengguna, tetapi bagaimanapun WhatsApp adalah Facebook, dan jika beberapa hal ini terjadi, sah-sah saja.

Hal lain yang masih samar adalah ketika Anda menghapus akun WhatsApp Anda, dan menggunakan opsi hapus di aplikasi WhatsApp. Kemungkinan tidak semua data Anda dihapus. Misalnya data yang sudah anda bagikan je teman atau kerabat.

Sebagian besar data Anda akan dihapus tetapi data Anda terkait dengan grup yang Anda buat. Atau data yang dimiliki pengguna lain tentang Anda seperti pesan Anda yang dikirimkan kepada mereka belum tentu dihapus. Lagi pula secara keseluruhan intinya adalah kita sekarang tahu kalau WhatsApp adalah perusahaan Facebook.

Saya pikir ini waktu yang tepat untuk beralih ke aplikasi perpesanan yang lebih aman. namun karena beberapa hal yang membuat saya belum bisa sepenuhnya pindah ke WhatsApp. Cara Menanggulanginya saya memilih menggunakan WhatsApp pada ponsel yang lain, sehingga tidak terlalu banyak aktivitas disana. Saya tahu WhatsApp sangat terintegrasi dalam hidup kita, tetapi saya pikir inilah saat yang tepat untuk sedikit demi sedikit mengambil langkah.

 Ada dua cara untuk menangani situasi ini, pertama kita bisa menunggu pemerintah mengeluarkan undang-undang yang lebih kuat terkait privasi dan data pribadi pengguna.

Atau kedua, kita bisa menjadi lebih mandiri menghapus WhatsApp dan beralih ke aplikasi lain.

Sebagai jalan keluar, ada aplikasi hebat yang dapat Anda gunakan dari WhatsApp. Yaitu Telegram dan Signal. sekarang telegram sudah sangat populer di Indonesia dan banyak pula kelebihannya. Jadi saya rasa sudah saatnya kita pindah ke telegram. Saya rasa ini benar-benar dapat lebih baik dari WhatsApp.

Sebagai tambahan, dari pihak whatsapp-nya bilang kalo personal chat sama call itu encrypt (terenkripsi), jadi seharusnya yang personal-personal itu aman, karna pihak whatsapp sama 3rd party nggak akan bisa meliat chat atau mendengarkan whatsapp call kita. Jadi, itu menurut pihak WhatsApp sih. Informasi chat kita baru bakal bisa dibagiin ke pihak tertentu, kalo kita kontak-kontakan sama akun whatsapp bisnis. Oleh karna itu, jangan sembarangan kalo chat/kontakan dengan WhatsApp bisnis. Karena mungkin aturan ini dibuat supaya bisa membuat nyaman pebisnis. Membuat pebisnis yang menggunakan WhatsApp mrasa aman (profit) untuk menggunakan aplikasi.

Ada rumor juga kalau nantinya WhatsApp Bisnis akan berbayar. Kita verha6 yang terbaik saja ya. Jadi buat temen-temen yang kemarin sudah mencet 'setuju,' tetap waspada saja. kalau ada hal-hal yang penting untuk di share mending pakai Telegram, Signal atau email sekalian. Karena bagaimanapun untuk seketika tidak menggunakan WhatsApp juga tentunya susah. 

Kalau teman-teman, untuk masalah privasi ini bagaimana? Apakah oke, tak masalah. Toh yang saya tidak aneh-aneh dalam menggunakan WhatsApp. Atau ada pendapat lain? Silahkan share di kolom komentar ya. Dan teman-teman juga bisa membagikan tulisan ini kepada kerabat maupun keluarga yang menggunakan WhatsApp. Paling tidak mereka menjadi lebih tau. Karena ada isu tidak benar yang beredar, yaitu kita harus memiliki Facebook untuk menggunakan WhatsApp. Kenyataan kita tidak harus memiliki Facebook, melainkan pengalaman pengguna WhatsApp yang akan digunakan untuk memberikan penawaran iklan maupun layanan yang lebih tertarget dari WhatsApp dan jajarannya.


Post a Comment for "Privacy Policy WhatsApp yang Ngeri untuk Sebagian Orang, Berikut Cara Menanggulanginya"